setiap malam Nadine bermimpi bertemu pangeran yang gagah dengan menunggangi kuda yang jantan. "Huh, cape ngimpi mulu. kapan sih nadine punya pacar. bosen nge jomblo mulu selama 17 tahun -,-." ucap Nadine dengan nada kesal.
Asti dan Viska yang emang sudah stress dari sananya, ngasih taruhan ke Nadine.
"Dine, kalau kamu mau tau siapa cowok di kelas ini yang suka sama kamu. Coba deh kamu jalan ke situ (sambil menunjuk ruangan di pojok kelas). ntar kita berdua bakal ngamatin siapa yang melirikkan, deuh melirikkan. hahahahha" ujar Viska dengan nada gilanya lagi.
"Nah, terus kalo udah ngelirik maksudnya apa?" ujar Nadine dengan penuh rasa bingung
"ya, berarti tuh cowok ada rasa ama kamu Nadineeeeee." ujar Asti dengan wajah serius.
Nadine hanya menangguk saja. menuruti perintah konyol Asti dan Viska. Dengan cueknya Nadine berjalan, tak ada rasa gugup ataupun salting dalam diri Nadine. Maklumlah, Nadine itu kelewat cuek banget.
Viska menghampiri Nadine yang sedang berjalan bagai keledai, bodoh!. Asti mendekatkan mulutnya ke telinga Nadine dan membisikkan beberapa kalimat. Wajah Nadine langsung sumbringah bagai mendengar suara bidadari yang turun dari kayangan. setelah beberapa detik berbisik, Nadine kini mulai sadar bahwa ada pria yang diam-diam mengaguminya, memperhatikan setiap gerak-geriknya. Pria itu bernama Bayu. Hati Nadine terbang ke langit ketujuh.
Lanjutannya nanti yaaaa :)). soalnya udah mau buka. hehehehe
0 komentar:
Posting Komentar